Seseorang pernah berkata padaku bahwa kau tidak akan dapat memulai bab baru dalam hidupmu jika kau terus membaca ulang bab sebelumnya. Yah, aku cukup setuju. Waktu akan terus bergerak maju tanpa ada niat untuk menunggu, maka kau pun tak bisa terus-menerus membaca bab kehidupanmu yang sebelumnya.
Namun, terkadang, di satu titik, bab sebelumnya terasa lebih menggoda.
Masa lalu terasa lebih menggoda. Menggodamu untuk tinggal menetap. Menggodamu agar menyimpannya, hingga kau merasa tak mampu lagi untuk menyimpannya. Menggodamu agar tidak membagikannya kepada siapa pun, dan memeluknya sendiri.
Masa lalu memang begitu menggoda.
Dan aku merupakan seorang penyimpan—penyimpan masa lalu. Itu aku.
Dan, di dalam hatiku, ada dirinya. Bukan dirimu. Dirinya.
Tinggalkan komentar